Chuseok Day



CHUSEOK DAY

Chuseok (bahasa Korea: 추석) atau ditulis sebagai Chusok (Hari bulan purnama), awalnya dikenal sebagai hangawi (한가위 dari bahasa Korea kuno untuk "pertengahan agung (dari musim gugur)" adalah sebuah festival panen utama dan hari libur nasional selama tiga hari di Korea Selatan yang dirayakan secara besar-besaran pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender lunar. Seperti halnya kebanyakan festival panen lainnya di seluruh dunia, Chuseok dirayakan sekitar ekuinoks musim gugur. Perayaan ini berupa pesta makan untuk mengucapkan terima kasih atas keberhasilan panen, sehingga juga disebut juga sebagai Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hangawi ("han" = "raya", "gawi" = "tengah", "hari besar di tengah-tengah musim gugur".
Hari sebelum dan sesudah Chuseok merupakan hari libur resmi di Korea Selatan. Di Asia Timur, perayaan ini bertepatan waktunya dengan perayaan serupa yakni Festival Musim Gugur di Tiongkok dan Vietnam, begitu juga Tsukimi di Jepang. Festival ini secara historis berasal dari Festival Musim Gugur orang Tionghoa, yang terlihat jelas dalam praktik, makanan, dan cerita rakyat yang mirip di antara keduanya.

Di zaman sekarang, perayaan Chuseok merupakan kesempatan orang Korea untuk pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi altar leluhur. Di pagi hari, orang Korea melakukan penghormatan terhadap arwah leluhur dalam bentuk ziarah ke makam untuk merapikan tanaman dan tanah sekitar makam. Arwah leluhur juga disuguhi makanan, buah-buahan dan minuman. Hasil panen tahun itu juga ikut dipersembahkan kepada arwah leluhur. Perayaan Chuseok juga merupakan kesempatan untuk berterima kasih kepada arwah leluhur. Makanan istimewa liburan Chuseok adalah kue Songpyeon (송편) dari tepung beras diisi kacang atau wijen. Malam sebelum Chuseok, semua anggota keluarga akan duduk bersama membuat songpyeon sambil melihat bulan.

Kue Songpyeon

Khususnya, bujangan dan perawan mencoba membuat songpyeon yang sebagus mungkin karena percaya dengan begitu mereka akan mendapatkan pasangan yang cantik atau tampan. Pada hari Chuseok, orang-orang akan saling berbagi makanan dan minuman keras, dan bermain permainan tradisional. Di samping songpyeon, berbagai hasil kebun dan pertanian yang baru dipanen memenuhi meja makan, antara lain wijen, kedelai, kacang merah, chestnut, dan kurma cina. Permainan dan kesenian tradisional diadakan beramai-ramai dan meriah, seperti sonori (permainan sapi), geobuknori (permainan kura-kura), ganggangsullae (tarian melingkar) dan ssireum (bergulat).

Akan tetapi, makna hari raya tradisional Chuseok semakin pudar seiring dengan tumbuhnya industrialisasi. Individualisme dan materialisme merajalela sehingga rasa ikatan antaranggota keluarga tidak sekuat seperti dulu. Di dunia yang cepat berubah ini, banyak orang bersikap terburu-buru untuk mencapai hasil sesuatu secepat mungkin. Walaupun begitu, warga Korea masih memelihara tradisi untuk berterimakasih pada leluhur mereka melalui upacara ritual dan acara berkumpul bersama untuk menikmati hari raya Chuseok.
Chuseok juga merupakan waktu untuk mempedulikan tetangga yang tidak mampu dan berbagi bersama dengan mereka. Di masyarakat yang semakin rumit dan industrialis demikian, seharusnya kita jangan melupakan semangat kerjasama, rasa bersyukur, dan berzakat. Sementara itu, hari raya Chuseok tahun ini juga harus menjadi peluang untuk mengingat kembali moral umum tradisional dan memperbarui tradisi yang bernilai itu.

Biasanya, dalam perayaan Chuseok ini juga di tandai dengan banyaknya para artis Korea yang merilis foto-foto mereka dengan menggunakan Hanbok (pakaian tradisional Korea) yang memaknai bahwa merekapun ikut memeriahkan perayaan adat turun-temurun itu sekaligus ikut melestarikan budayanya serta memberi contoh baik khususnya pada generasi muda di Korea.


 NCT Chuseok Day 2017


BTS Chuseok Day 2017




Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Chuseok
https://koreancoupleffos.wordpress.com/all-about-korea/happy-chuseok-happy-thanksgiving/

Komentar

Postingan Populer